Bersatu Kita Teguh, Berempat Kita Lima

Published 3 September 2014 by endangkurnia

Sememangnya anda ini mudah disetir, dan mudah ditipu jika bukan dalam urusan ritual ibadah. Terutama anda para Facebooker sejati. Mudah digiring. Toh anda tidak sadar bahwa penggiringan itu ada penggiringnya.

Anda itu orang yang paling ditakuti grup Majusi. It’s true. Jangan ge’er. Tapi mereka sedang bersulang di atas ke-mblaleloan anda. Rasakan saja, akhir-akhir ini anda bagaimana sih? Gejala aneh, ya? Tadinya anda itu maju mundur pantang terus terhadap Majusi. Demo habis-habisan di dunia maya melawan Majusi. Capres fulan anda pilih karena -minimal- backingan Majusi lebih sedikit.

Ternyata Majusi masih punya otak. Daya mereka melawan anda sebenarnya belum besar. Anda masih bisa seragam dengan mayoritas. Tapi sekali lagi, Majusi ternyata masih punya otak.

Anda itu semangat dan prihatin terhadap negaranya luar biasa. Isu negatif ini dan itu, anda pasti membahasnya. Sampai isu penipu akhwat pun anda gencar. Itulah gambaran praktek ‘muslim dengan muslim ibarat satu tubuh’.

Setelah itu, anda kena perangkap media. Media menggencarkan SISI. Merasa itu tugas anda, anda pun ikutan menggencarkan. Itu bagus atau tidak, relatif.

Kenapa media menggencarkan SISI? Karena kepentingan. 11 12 dengan bagaimana mereka menggencarkan waktu capres kemarin. Karena kepentingan.

Padahal, SISI Indo belumlah seberapa. Jangan samakan versi Indo dengan versi Syam dan Iraq sana. Ekstrimis Dayak dalam konflik Kalimantan dulu masih jauh lebih ganas dari SISI Indo. Tapi media menggencarkan SISI Indo. Namanya juga kepentingan.

Lalu anda didekati orang negara. Dirangkul. Kini anda sudah mulai aktif obrolin masalah SISI, Terorisme dan semacamnya.

Anda didekati dan dipelihara. Karena memang untuk saat ini anda adalah ‘aset’. Anda sejalan dengan mereka in this case. Mereka bisa mempergunakan anda. Makanya, mereka mendekat. Mereka kirim indomie-telor di kajian-kajian anda. Setiap ustadz anda itu kan sudah ada ‘qorin’-nya. #namanya_juga_kepentingan.

Sebagian mereka lebih tahu tentang golongan anda daripada anda sendiri. And day by day, anda disibukkan dengan kasus-kasus yang bisa jadi hampir semuanya adalah dari mereka.

Mereka itu kalau bareng sama anda, memakai pakaian anda, memakai style bicara anda, memakai ‘budaya’ anda, sehingga seolah ketika mereka ada di sekitar anda, anda adalah seperti mereka, dan mereka adalah seperti anda. Padahal, di belakang anda, mereka…#namanya_juga_kepentingan

Kebanyakan anda itu kan polos. Niat ikhlas, selama ada tuntutannya, tapi urusan kemarin gampang ketipu. Karena memang menjauhkan su’uzhan, katanya.

Anda bisa lebih gencar mendukung Pak Prabowo dibanding orang PKS…Anda bisa lebih gencar melawan terorisme dibanding orang FPI…

Padahal, orang PKS dan orang FPI main di dunia nyata. Dan anda main di dunia maya. Kenapa?

Karena mereka para indomie telor memperhatikan anda semua di dunia maya ternyata punya kesatuan.

Makanya, kini anda tidak sadar, mulai lemah dalam melawan Majusi, dan mulai ikutan membahas SISI.

SISI digembar-gemborkan di otak-otak anda dan selain anda, karena#kepentingan. Karena anda lumanyun gencar di sosmed, makanya anda dapat jatah.

Dan Majusi juga faham karakter anda. Aktif di sosmed tapi tidak semuanya terbukti aktif di dunia nyata. Andai semua dari anda aktif di dunia nyata, mereka bakal tambah repot. “Syukurnya, tidak,” kata Majusi.

Majusi pun berkongkalikong dengan orang-orang penting yang punya kepentingan.

“Bob, gimana kalau ente setir mereka supaya mulai ngeramein masalah SISI?” kata mereka di suatu pertemuan.

“Wani piro?” kata orang penting.

“Sekian dan sekian,” jawab Majusi.

“Boljug ide ente, brai,” tandas orang penting setelah #mikir-mikir.

Akhirnya Majusi bisa agak legaan sedikit. Mereka bisa move on lebih lancar lagi. Soalnya selama ini mereka ngadat gara-gara di sosmed anda gencar banget. Mereka itu takut sama anda, tapi ga takut juga sih. Eh,#gimana_yak? Mereka takut sama spirit anda, cuma mereka ga takut juga sama keilmuan anda. Soalnya mereka juga tahu koks, anda itu memang galak, tapi galaknya anda itu galak tematik. #mikir

Ya galak kalau lagi temanya aja.

Kalau sudah dialihkan, anda akan galak ke pihak lain. Kebayang ga sih bray anda ini kayak apa? Keknya anda layak meminimalisir pesbukan deh. Hehe.

Kayak anda sekarang. Galak banget sama SISI Indo. Padahal, SISI sama Majusi, jauh lebih bahaya Majusi. Majusi itu membunuh pelan-pelan, kalau SISI Indo emang udah keliatan mau membunuh anda? Majusi itu bisa move on ke atasan negara, kalau SISI justru mengancam negara.#eh_keceplosan

Kok ada yang terancam ya? #namanya_juga_kepentingan

Jadi, kalau anda berubah haluan dari Majusi menuju SISI, maka jadi begini:

[1] Majusi legaan dikit.
[2] Anda diperalat.
[3] Anda mewaspadai sesuatu yang tidak lebih berbahaya dari sesuatu yang belum lama ini anda perangi.

Tapi meskipun anda memerangi Majusi sekalipun, dan meskipun memang gertakan anda cukup menggetarkan mereka, tetap saja kalau memang dasarnya anda bermental tematik, bakal mudah disetir. Karena sesuai tema mutakhir saja. Karena sesuai kepentingan orang-orang tertentu. Karena sesuai hot atau tidaknya. Karena tidak runut. Asal booming, di sanalah anda berada. #cucian

Sebagian kalangan -seperti Aswaja dan lain-lain- menertawai anda ya karena itu. Anda mengatakan, ‘mereka adalah begini begitu’ (dengan label-label yang buruk). Tadinya mereka memang keteteran. Tapi lama-kelamaan mereka tahu karakter anda. Tematik. Tidak runut. Bahasanya enaknya: tidak disiplin. Yang penting kalau temanya lagi diangkat, ya itulah yang dijilat.

Anda adalah komentator untuk semuanya.

Tentu di masa-masa berbeda. Tergantung hot atau tidaknya.

Makanya anda dimusuhi semua orang.

Dan anda mengira bahwa anda benar semuanya. Well, dari segi dekatnya dengan kebenaran, ok. Tapi dari segi pendekatan terhadap orang, anda kebanyakan gagal.

Malah Majusi lebih bisa mendekati orang daripada kebanyakan anda. Dan Majusi musuh anda. Makanya, sambil anda mengupas SISI dan konconya, Majusi mulai move on lebih cepat. Wong Majusi ga dibahas lagi. Kalau dulu pas anda gemuruhkan support ke Pak Prabowo kan memang ada kaitannya dengan Majusi. Mereka saat itu mungkin #mikir gimana caranya supaya antum membahas topik hot yang tidak ada kaitannya sama mereka.

Siapapun presidennya, Majusi tetap move on.

Siapapun presidennya, anda tetap bermental tematik?

Kelak anda akan sadar sendiri kok, kalau disetir sana-sini itu memabukkan. Kelak anda akan mabuk dan sadar, bahwa meskipun banjirnya info, blog ilmiah sana-sini, tetap anda akan kembali ke pegangan. Harus ada pegangan. Akan sadar bahwa mengikuti topik demi topik yang termuka akan memuakkan anda.

Dan kapan anda akan membuat saya tersadar? Kasihan anda, selama ini ingin agar saya sadar, namun saya malah melabeli anda ‘sombong’, ‘sok tahu’, ‘masih kecil tapi banyak omong besar’, dan sebagainya.

Ingat politik belah bambu. Anda semua sedang ‘diangkat’ oleh orang-orang penting. Itu ada tujuannya. Agar kepentingan mereka melalui anda tertunaikan. Nanti kalau kepentingan mereka sudah tercapai, anda akan dijatuhkan. Anda hanya orang-orang yang digunakan tanpa sadar.

(emoticon ketawa tapi tidak jadi karena ingin menjaga wibawa)

Anda: titik titik… ….

Endless Kurnia,

Tinggalkan komentar